Resistor
Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai pengatur atau untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Dengan resistor, arus listrik dapat didistribusikan sesuai dengan kebutuhan. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol Ω (Omega).
Konversi satuan :
1 Ohm = 1 Ω
1 K Ohm = 1 K Ω
1 M Ohm = 1 M Ω
1 K Ω = 1.000 Ω
1 M Ω = 1.000 K Ω
1 M Ω = 1.000.000 Ω
(M = Mega (106); K = Kilo (103))
Kode warna resistor
Lihat tabel
Misalnya resistor dengan cincin kuning, violet, merah dan emas. Cincin berwarna emas adalah cincin toleransi. Dengan demikian urutan warna cincin resistor ini adalah, cincin pertama berwarna kuning, cincin kedua berwarna violet dan cincin ke tiga berwarna merah. Cincin ke empat yang berwarna emas adalah cincin toleransi. Dari tabel 1.1 diketahui jika cincin toleransi berwarna emas, berarti resistor ini memiliki toleransi 5%. Nilai resistansinya dihitung sesuai dengan urutan warnanya. Pertama yang dilakukan adalah menentukan nilai satuan dari resistor ini. Karena resistor ini resistor 5% (yang biasanya memiliki tiga cincin selain cincin toleransi), maka nilai satuannya ditentukan oleh cincin pertama dan cincin kedua. Masih dari tabel 1.1, diketahui cincin kuning nilainya = 4 dan cincin violet nilainya = 7. Jadi cincin pertama dan ke dua atau kuning dan violet berurutan, nilai satuannya adalah 47. Cincin ketiga adalah faktor pengali, dan jika warna cincinnya merah berarti faktor pengalinya adalah 100. Sehingga dengan ini diketahui nilai resistansi resistor tersebut adalah nilai satuan x faktor pengali atau 47 x 100 = 4700 Ohm = 4,7K Ohm (pada rangkaian elektronika biasanya di tulis 4K7 Ohm) dan toleransinya adalah + 5%. Arti dari toleransi itu sendiri adalah batasan nilai resistansi minimum dan maksimum yang di miliki oleh resistor tersebut. Jadi nilai sebenarnya dari resistor 4,7k Ohm + 5% adalah :
4700 x 5% = 235
Jadi,
Rmaksimum = 4700 + 235 = 4935 Ohm
Rminimum = 4700 – 235 = 4465 Ohm
Spesifikasi lain yang perlu diperhatikan dalam memilih resistor pada suatu rancangan selain besar resistansi adalah besar watt-nya atau daya maksimum yang mampu ditahan oleh resistor. Karena resistor bekerja dengan di aliri arus listrik, maka akan terjadi disipasi daya berupa panas sebesar :
W = I2R watt
Semakin besar ukuran fisik suatu resistor, bisa menunjukkan semakin besar kemampuan disipasi daya resistor tersebut. Umumnya di pasar tersedia ukuran 1/8, 1/4, 1/2, 1, 2, 5, 10 dan 20 watt. Resistor yang memiliki disipasi daya maksimum 5, 10 dan 20 watt umumnya berbentuk balok memanjang persegi empat berwarna putih, namun ada juga yang berbentuk silinder dan biasanya untuk resistor ukuran besar ini nilai resistansi di cetak langsung dibadannya tidak berbentuk cincin-cincin warna, misalnya 100Ω5W atau 1KΩ10W.
Jenis-jenis resistor :
1. Resistor Tetap (Fixed Resistor) Yaitu resistor yang nilainya tidak dapat berubah, jadi selalu tetap (konstan). Resistor ini biasanya dibuat dari nikelin atau karbon. Berfungsi sebagai pembagi tegangan, mengatur atau membatasi arus pada suatu rangkaian serta memperbesar dan memperkecil tegangan.
2. Resistor Tidak Tetap (variable resistor)
Yaitu resistor yang nilainya dapat berubah-ubah dengan jalan menggeser atau memutar toggle pada alat tersebut, sehingga nilai resistor dapat kita
ELEKTRONIKA DASAR
tetapkan sesuai dengan kebutuhan. Berfungsi sebagai pengatur volume (mengatur besar kecilnya arus), tone control pada sound system, pengatur tinggi rendahnya nada (bass/treble) serta berfungsi sebagai pembagi tegangan arus dan tegangan.
3. Resistor NTC dan PTC (THERMISTOR)
NTC (Negative Temperature Coefficient), yaitu resistor yang nilainya akan bertambah kecil bila terkena suhu panas. Sedangkan PTC (Positive Temperature Coefficient), yaitu resistor yang nilainya akan bertambah besar bila temperaturnya menjadi dingin.
4. Resistor LDR
LDR (Light Dependent Resistor) yaitu jenis resistor yang berubah hambatannya karena pengaruh cahaya. Bila terkena cahaya gelap nilai tahanannya semakin besar, sedangkan bila terkena cahaya terang nilainya menjadi semakin kecil.
Rangkaian resistor
untuk mendapatkan suatu nilai resistor dengan resistansi yang unik dapat dilakukan dengan cara merangkaikan beberapa resistor sehingga didapatkan nilai resistansi yang dibutuhkan. Ada dua cara untuk merangkaikan resistor, yaitu Cara Serial dan cara Paralel
Diposkan oleh
Ronald rezal
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Popular Posts
-
setiap warna resistor mempunyai nilai tertu sebagai berikut : hitam bernilai 0 coklat bernilai 1 merah bernilai 2 jingga bernilai 3 kun...
-
IC 78xx (kadang-kadang L78xx, LM78xx, MC78xx ...) adalah keluarga IC regulator tegangan . Keluarga 78xx umumnya digunakan dalam sirkuit ...
-
Bagaimana cara kerja las listrik? teman-teman mungkin pernah bertanya, apa sebenarnya yang dilakukan las listrik sehingga bisa melelehkan ka...
-
Suatu hari perangkat audio anda tidak mengeluarkan suara sama sekali? jika terjadi seperti hal ini maka anda bisa langsung memeriksa bagian...
-
Rangkaian sirine adalah rangkaian yang berfungsi mengeluarkan suara sirine. Rangkaian ini biasanya digunakan untuk rangkaian anti maling, ya...
-
Sering kita sebagai hobi lupa atau mungkin belum tahu cara membaca nilai sebuah kapasitor. Kapasitor yang sulit dibaca nilainya biasanya ka...
-
Bagaimana Periksa Komponen Elektronik Dasar Menggunakan Multi-Meter ? Sebagai penghobi anda wajib juga mengetahui cara mengukur berbagai ko...
-
Fungsi kapasitor adalah menyimpan listrik atau energy listrik untuk sementara. Kapasitor juga berfungsi sebagai panyaring atau filter, yait...
-
Bagaimana cara memeriksa sekring? apakah suatu sekring sudah putus atau masih baik? bagaimana cara mengetahui sekring putus!? sebelumnya ...
-
o led pada dasarnya adalah sebuah dioda yang menghasilkan cahaya saat dilewati arus. Karenanya led memiliki kutub positiv dan negativ. Kut...
No comments:
Post a Comment