Kumparan elektromagnetik, yang paling umum dikenal sebagai induktor, adalah satu di antara komponen listrik dan elektronik yang paling sederhana, namun merupakan komponen yang sangat penting dan terdapat dihampir semua peralatan. Spul pada dasarnya terdiri dari logam sederhana disolasi kawat dilingkarkan menjadi bentuk silinder, toroidal atau bahkan seperti disk, dengan peran untuk memberikan induktansi dalam sebuah sirkuit listrik. Induktansi merupakan karakteristik properti listrik untuk kumparan elektromagnetik menentang aliran arus melalui sirkuit.
Cara kerjanya
Dalam rangka untuk memahami cara kerja induktor, yang pertama harus membayangkan sirkuit listrik sederhana yang terdiri dari sebuah bola lampu pijar dihubungkan secara paralel dengan sebuah induktor. Sirkuit ini didukung melalui baterai juga terhubung secara paralel dengan lampu melalui switch. Katakanlah kita menekan saklar. Akal sehat mengatakan kepada kita bahwa karena kumparan memiliki hambatan listrik lebih rendah dari bola lampu, akan bertindak sebagai hambatan listrik dan mencegah lampu dari memancarkan cahaya.
Namun, kenyataannya sangat berbeda. Ketika saklar dihidupkan, lampu menyala terang pada awalnya sebelum peredupan ke intensitas cahaya lebih rendah. Efek yang sama terjadi ketika saklar dimatikan, yaitu setelah mengalami kecerahan tinggi lampu berhenti memancarkan cahaya sepenuhnya.
Hal ini disebabkan induktansi. Ketika arus mulai mengalir melalui kumparan menghasilkan medan magnet yang mencoba untuk menghentikan arus mengalir melalui kumparan dengan menghasilkan arus kedua tetapi dalam arah yang berlawanan. Meskipun, ketika medan magnet terbentuk, arus kembali normal. Atau, ketika arus dihentikan, medan magnet mencoba untuk mengkompensasi untuk mempertahankan dengan menghasilkan arus listrik melalui koil. Dengan demikian medan magnet tidak bisa lagi dipertahankan dan hilang, sehingga bola lampu menyala hanya sebentar.
Inilah karateristik induktor, saat kehilangan sumber tegangan dia akan memberikan tegangan keluar untuk sesaat. Saat mendapat tegangan induktor juga memiliki karateristik menjadikan intinya bersifat magnet (untuk inti besi tentu). Karakteristik magnet ini juga saring dimanfaatkan dalam berbagai perangkat elektronika.
Kapasitas induktansi
Induktansi dari kumparan elektromagnetik diukur dalam Henries, Diambil dari nama seorang ilmuwan Amerika Joseph Henry yang menemukan induksi elektromagnetik kira-kira pada waktu yang sama seperti Michael Faraday. Induktansi kumparan dihitung dengan menggunakan persamaan yang melibatkan jumlah putaran, sifat-sifat inti koil (udara, vakum, besi, dll) luas penampang, berubah dan panjang kumparan.
Elektromagnetik kumparan umumnya digunakan baik untuk menghasilkan medan magnet atau sebagai induktor dalam osilator elektronik dan dapat ditemukan terutama di mana saja di sekitar perangkat listrik atau elektronik. Seperti dinamo, trafo dll.
Semoga membatu.
No comments:
Post a Comment