Cara Membaca Nilai Kapasitor dan cara menentukan kaki Positif negatif Kapasitor

Sering kita sebagai hobi lupa atau mungkin belum tahu cara membaca nilai sebuah kapasitor. Kapasitor yang  sulit dibaca nilainya biasanya kapasitor yang tidak mempunyai polaritas yaitu kapasitor yang tidak mempunyai kaki positif atau negatif atau bisa di pasang terbalik. Contoh kapasitor tipe ini misalnya : kapasitor mika, keramik dll. Sedangkan kapasitor yang memiliki polaritas seperti kapasitor elektrolit biasanya sudah tertulis dengan jelas nilai dan satuan kapasitornya.

Biasanya kapasitor yang sulit dibaca nilainya ini hanya bertuliskan tiga atau dua angka, sehingga sulit bagi kita menentukan nilai dan satuan yang akan digunakan, untuk itu silahkan lihat contoh dibawah ini untuk menentukan nilai kapasitornya

Contoh : 
Bila kodenya adalah [103], berarti 10 x 103, atau 10,000pF = 10 nanofarad( nF ) = 0.01 mikrofarad( µF ).
Bila kodenya tertulis [224], maka 22 x 104 = atau 220,000pF = 220nF = 0.22µF.
Bila nilainya dibawah 100pF maka hanya akan tertulis 2 angka kode, misalnya tertulis 47 maka nilainya adalah 47pF
Dari contoh nilai kapasitor diatas dapat kita simpulkan bahwa satuan kapasitor yang digunakan adalah pF atau piko farad. Dan cara membacanya adalah angka ketiga adalah jumlah nolnya sedangkan angka pertama dan angka kedua adalah angka depannya.

Kemudian untuk menentukan polaritas atau kaki positif dan negatif sebuah kapasitor elektrolit  adalah dengan melihat kaki mana yang terdekat dengan garis vertikal pada badan kapasitor maka kaki tersebut adalah kaki negatifnya. Sedangkan untuk kapasitor lainnya seperti kapasitor tantalum (kapasitor tantalum yaitu kapasitor yang dibuat untuk digunakan pada rangkaian yang membutuhkan kinerja tinggi seperti suhu tinggi atau frekuensi atau arus tinggi) biasanya langsung tertulis posisi positif atau negatifnya. Atau kaki positif bisa juga ditentukan dengan  melihat kaki terpanjang dari dua kaki yang ada.

Cara menghitung nilai resistor SMD

Cara menghitung nilai resistor SMD ( itu lhoo... resistor yang kecil yang biasa digunakan pada peralatan elektronik buatan pabrik sekarang, Biasanya berwarna hitam ). Pada dasarnya sama dengan menghitung nilai pada kapasitor yang mana terdapat tiga angka yang tertulis pada bodinya. Hanya saja perbedaannya adalah satuannya saja. Dimana pada kapasitor satuannya adalah piko farad sedangkan pada resistor SMD satuannya adalah ohm. 

Misalnya jika tertulis 123 maka nilai resistor tersebut adalah 12.000 ohm = 12 kilo ohm. Angka ke 3 menunjukkan jumlah nol dibelakangnya. Contoh lain misalnya tertulis angka 685 maka nilai resistor tersebut adalah 6800.000 ohm = 6800 kilo ohm = 6,8 Mega ohm.
Beberapa resistor mempunyai kode unik dalam membaca nilainya, tergantung pabrik pembuatnya. Misalnya 068 maka nilainya jika ada garis bawahnya adalah 0,068 ohm. Atau jika tertulis R033 maka nilainya adalah 0,033 ohm.

Untuk itu sangat disarankan untuk melihat datasheet nya diinternet. Hal ini dikerenakan adanya kode unik yang tidak umum yang biasa digunakan oleh pabrik.

Cara Mudah Menentukan Kaki basis kolekor dan emitor sebuah transistor

Cara menetukan kaki-kaki transistor adalah topik yang banyak dicari penghobi elektronima. Untuk transistor model lama seperti transistor topi, atau transistor jengkol menentukan posisi kaki transistor sangat mudah, dimana biasanya bentuk fisiknya memiliki tanda untuk posisi kaki tertentu entah itu basis, kolektor atau emitor. Sedangkan untuk kapasitor yang tidak memiliki tanda fisik dan kakinya sejajar lurus,  sangat sulit menentukan dimana kaki basis, kolektor atau emitornya.

Salah satu transistor yang sulit untuk ditentukan kakinya adalah transistor tipe C1815, yang sering kita gunakan dalam hobi elektronika. Salah satu cara mengetahui posisi kaki transistor adalah dengan mencarinya di internet yaitu dengan mengetik tipe transistor dengan ditambahkan kata "pin out" atau "datasheet" pada google atau search engine lainnya. Contoh  "C1815 pin out" atau "C1815 datasheet". Cara tercepatnya gunakan pencarian gambar dengan kata kunci pencarian tersebut.

Namun, jika anda tidak sedang teroneksi dengan internet, anda dapat menentukan posisi kaki-kai transistor dengan cara yang lebih mudah dan tidak serumit yang biasanya anda pelajari. Alat yang digunakan adalah avo meter yang biasanya para hobi sudah lumrah memilkinya.

Langkahnya hanya ada dua langkah, yaitu :

1. Menentukan kaki basisnya (menggunakan avo meter) :

1a. Hadapkan transisitor pada anda (sehingga tulisan kode angka pada transistor terlihat oleh anda)

2a. Berikan angka pada setiap kaki transistor (Cukup Dibayangin aja angkanya ya..) yaitu kaki disebelah kiri anda  adalah kaki nomor 1, kaki tengah nomor 2 dan kaki sebelah kanan anda kaki nomor 3. Ingat selalu angka pada kaki-kaki tersebut.

3a. Ambil avometer anda atur pada X1, (pastikan avometer anda baik) Letakkan probe merah pada kaki 1 dan probe hitam pada kaki 3. Jika jarum tidak bergerak maka tukar balik posisi probe, merah ke kaki 3 dan hitam ke kaki 1. Jika masih tidak bergerak maka langsung lanjutkan kelangkah 4a dibawah. Namun   Jika jarum Bergerak pada percobaan pertama atau kedua (setelah probe dibalik atau sebelum dibalik) Maka salah satu kaki nomor 1 atau 3 ini adalah basis. Coba pindahkan probe merah ke kaki 2 jika jarum bergerak maka kaki pada probe hitam adalah basis. Tapi jika tidak bergerak maka lakukan sebaliknya (dengan sebelumnya kembalikan posisi probe merah dari kaki 2 ke kaki sebelumnya) letakkan probe hitam ke kaki 2, maka sudah pasti jarum bergerak (karena kalo tidak bergerak maka kemungkinan besar transistor rusak) dan posisi kaki pada probe merah adalah basis.

4a. Letakkan probe merah pada kaki 1 dan probe hitam pada kaki 2. Jika jarum tidak bergerak maka tukar balik posisi probe, merah ke kaki 2 dan hitam ke kaki 1. Jika masih tidak bergerak maka langsung lanjutkan kelangkah 5a dibawah. Namun   Jika jarum Bergerak pada percobaan pertama atau kedua (setelah probe dibalik atau sebelum dibalik) Maka salah satu kaki nomor 1 atau 2 ini adalah basis. Coba pindahkan probe merah ke kaki 3 jika jarum bergerak maka kaki pada probe hitam adalah basis. Tapi jika tidak bergerak maka lakukan sebaliknya (dengan sebelumnya kembalikan posisi probe merah dari kaki 3 ke kaki sebelumnya) letakkan probe hitam ke kaki 3, maka sudah pasti jarum bergerak (karena kalo tidak bergerak maka kemungkinan besar transistor rusak) dan posisi kaki pada probe merah adalah basis.

5a. Letakkan probe merah pada kaki 2 dan probe hitam pada kaki 3. Jika jarum tidak bergerak maka tukar posisi probe, merah ke kaki 3 dan hitam ke kaki 2. Jika masih tidak bergerak maka kemungkinan transistor rusak. Namun Jika jarum Bergerak pada percobaan pertama atau kedua (setelah probe dibalik) Maka salah satu kaki nomor 2 atau 3 ini adalah basis. Coba pindahkan probe merah ke kaki 1 jika jarum bergerak maka kaki pada probe hitam adalah basis. Tapi jika tidak bergerak maka lakukan sebaliknya (dengan sebelumnya kembalikan posisi probe merah dari kaki 1 ke kaki sebelumnya) letakkan probe hitam ke kaki 1, maka sudah pasti jarum bergerak (karena kalo tidak bergerak maka kemungkinan besar transistor rusak) dan posisi kaki pada probe merah adalah basis.

Cara diatas hanya berlaku untuk transistor yang tidak konslet yaitu transistor yang jika diukur hambatan antara tiap kakinya jarum avo meter bergerak meski probenya di tukar tukar antara kakinya.

2. Menentukan posisi kaki kolektor dan emitornya (tidak menggunakan avometer) :

Jika Basis ada pada kaki 1 maka kaki 2 adalah kolektor dan kaki 3 adalah emitor
Jika basis ada pada kaki 2 maka kaki 3 adalah kolektor dan kaki 1 adalah emitor
Jika Basis ada pada kaki 3 maka kaki 2 adalah kolektor dan kaki 1 adalah emitor
Cara diatas mungkin tidak berlaku untuk transistor tertentu, namun hampir kebanyakan transistor memilki pola posisi kaki seperti diatas.

Selamat mencoba teman.. Semoga bermanfaat.

Apa itu konsleting??

Sering dengar kata-kata konslet atau arus pendek listrik?? biasanya dalam sebuah berita dikatakan penyebab kebakaran dikarenakan konsleting atau arus pendek listrik. Apa itu arus pendek listrik?? bagaimana arus pendek listrik bisa menjadi penyebab kebakaran?? mari kita simak penjelasan dibawah ini. Mantap..

Konslet atau konsleting yang sering disebut juga arus pendek listrik adalah kondisi dimana terjadi pertemuan langsung antara kabel positif dan kabel negatif. saat terjadi konsleting ini Hambatan antara kabel positif dan kabel negatif sangat kecil (sekitar 1 ohm), ini otomatis membuat arus listriknya menjadi sangat besar. Arus yang besar ini tentunya akan membuat MCB atau sekring atau jenis pembatas arus lainnya akan memutuskan sumber listriknya, sehingga tidak terjadi percikan api atau yang lainnya.

Namun terkadang alat pembatas arus seperti MCB atau sekring tidak bekerja saat terjadi konsleting, ini bisa diakibatkan karena rusaknya MCB atau sekring atau penyebab lainnya. Pada jaringan listrik di rumah biasanya konsleting terjadi karena terkelupasnya kulit kabel dan terjadi gesekan antara kabel positif dan negatifnya (kabel phasa dan nolnya kalau istilah di arus AC) dan terjadi percikan api yang bisa menyebabkan munculnya api jika percikan ini mengenai bahan yang mudah terbakar.

Dari keterangan diatas bisa dimengerti bahwa percikan api adalah penyebab utama terjadinya kebakaran. Dan harus dipahami, percikan api tidak hanya terjadi karena konsleting. Peralatan listrik yang tidak normal atau rusak juga dapat membuat munculnya percikan api. Bahkan saya pernah melihat MCB rusak yang memercikkan api.

Terkelupasnya kabel bisa diakibatkan karena lapuk yang di akibatkan kabel di plafon selalu terkena suhu panas, atau bisa juga karena digigit hewan pengerat seperti tikus. Cara pencegahan konsleting ini selain dengan menggunakan kabel SNI berkualitas baik kita juga harus membasmi tikus penyebab seringnya Kabel terkelupas (gak milih-milih, kabel SNI pun dilibas ama tikus iNi bro..  ).

Nah..  Sudah tau kan kawan. Semoga dari uraian diatas sahabat pembaca dapat memahami istilah konsleting ini.

Apa arti NPN dan PNP pada transistor..??

Apa arti NPN dan PNP pada transistor..??

Teman-teman sekalian, banyak diantara kita yang masih bingung mengenai arti NPN dan PNP, untuk itu saya akan bahas mengenai istilah NPN dan PNP ini dengan bahasa yang sederhana sehingga mudah untuk di mengerti .

Untuk mengerti arti NPN dan PNP terlebih dahulu kita mengerti kepanjangan dari NPN dan PNP tersebut, yaitu NPN adalah negatif positif negatif dan PNP adalah positif negatif positif.
Secara sederhana NPN dan PNP adalah istilah untuk transistor sesuai tipe arus kerjanya,  yang mana NPN adalah tipe transistor yang bekerja atau mendrive (mengalirkan ) arus negatif dengan positif sebagai biasnya. Artinya transistor NPN akan mengalirkan arus negatif dari emitor ke kolektor (emitor sebagai input dan kolektor sebagai output)  jika kaki basisnya diberi arus positif. Sebaliknya Demikian juga dengan transistor tipe PNP akan mengalirkan arus Positif dari emitor ke kolektor  (emitor sebagai input dan kolektor sebagai output juga) jika kaki basisnya diberi arus negatif.

Anda dapat melihat dari berbagai gambar rangkaian yang ada, maka akan anda temukan betapa mudah memahami sistem kerja transistor dengan memahami penjelasan sederhana diatas.

Pada gambar rangkaian transistor NPN dan PNP dapat dibedakan dari simbolnya, walaupun hampir sama, namun simbol untuk NPN dan PNP berbeda, yaitu Tipe Transistor NPN simbolnya memiliki ciri berupa tanda panahnya mengarah keluar lingkaran. Sedangkan PNP memiliki simbol dengan tanda panah mengarah kedalam.

Nah sobat, semoga uraian diatas dapat membantu menambah pengetahuan kalian..

Mengenal LDR atau sensor cahaya dan cara mudah menggunakannya

LDR atau singkatan dari light depending resistor, yaitu resistor yang hambatannya berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya yang diterimanya. LDR sering dimanfaatkan sebagai sensor cahaya pada rangkaian-rangkaian elektronika yang bekerja dengan sensor cahaya, misalnya rangkaian lampu taman otomatis, rangkaian alarm anti pencuri dan lain sebagainya.

Cara kerja LDR adalah dengan menjadikan perubahan intensitas cahaya menjadi perubahan nilai hambatannya. Artinya semakin tinggi intensitas cahaya yang diterima oleh LDR, maka semakin kecil hambatannya. Sederhananya, semkain terang cahaya yang diterima LDR maka semakin mudah dilalui oleh arus listrik (karena semakin kecil hambatannya).

Oleh karena sifatnya ini LDR banyak digunakan pada rangkaian-rangkaian sensitif cahaya. Misalnya pada lampu taman otomatis yang akan hidup saat cahaya matahari mulai redup atau saat matahari tenggelam.

Ini memanfaatkan sifat LDR yang jika tidak menerima cahaya maka hambatannya tinggi. Yaitu dengan memasang LDR pada antara Sumber tegangan positif dengan kaki basis transistor PNP yang tentu saja kaki basis ini juga terhubung dengan sebuah resistor variabel atau potensiometer yang mana satu kakinya potensiometer ini menuju sumber tegangan negatif. Resistor inilah yang mengaktifkan transistor (yang mana kaki kolektornya menuju relay sebagai saklar lampu dan emitornya tersambung dengan sumber positif), dan jika LDR menerima cahaya yang cukup (pada siang hari) akan membuat transistor nonaktif dan mematikan relay, ini karena LDR menyalurkan positif pada basis transistor PNP tersebut.

Lebih jelasnya lihat gambar dibawah

Aplikasi wajib penghobi elektronika di android

Sebagai penghobi elektronika, anda membutuhkan sebuah refrensi yang dapat digunakan dalam mendukung hobi elektronika anda.

Belakangan ini OS yang sangat banyak digunakan adalah android, dimana banyak terdapat aplikasi-aplikasi yang sangat membantu dalam berbagai hal pada android. Untuk itu disini saya akan berbagi informasi mengenai sebuah aplikasi di android yang sangat bagus tuk dimiliki seorang penghobi elektronika. Aplikasi tersebut adalah ElectroDroid. Aplikasi tersebut dapat anda download gratis di google play.

Aplikasi ini adalah aplikasi yang menurut saya wajib dimiliki oleh penghobi elektronika. Karena didalamnya terdapat berbagai macam informasi dasar elektronika, antara lain adalah aplikasi ini mempunyai kalkulator berbagai komponen dasar elektronika seperti : kalkulator led, resistor, kapasitor dan banyak lagi.

Oke, langsung aje didownload aplikasinya gan. Semoga membantu. Barokallahufiik allahu a’lam

Popular Posts